Desain dan audit struktur memang sama-sama menjadi upaya dalam menjaga kualitas struktur bangunan. Meski begitu, kedua istilah ini merujuk pada dua aktivitas yang berbeda. Ada beberapa poin mendasar yang menjadi pembeda antara desain struktur dengan audit struktur, yakni:
1. Tujuan Pelaksanaan
Aspek pertama yang membedakan desain dan audit struktur adalah tujuannya. Tujuan dari desain struktural adalah bagian dari perencanaan struktur bangunan. Dengan begitu, struktur bisa mempunyai kekuatan tinggi dalam menopang beban bangunan secara keseluruhan.
Tujuan tersebut berbeda jika dibandingkan dengan audit struktur. Pelaksanaan audit struktur mempunyai tujuan untuk mengetahui kondisi struktur bangunan eksisting. Dengan begitu, Anda bisa tahu apakah struktur bangunan dalam kondisi yang masih layak atau perlu perbaikan lebih lanjut.
2. Waktu Pelaksanaan
Anda juga bisa mengetahui perbedaan desain serta audit struktur dari waktu pelaksanaannya. Desain struktur dilakukan sebagai bagian dari perencanaan awal pembangunan. Sementara itu, pelaksanaan audit berlangsung ketika bangunan sudah berdiri.
Dalam praktiknya, pelaksanaan audit juga bisa saja memanfaatkan blueprint yang merupakan gambar hasil desain struktur. Keberadaan blueprint tersebut bisa menjadi landasan dalam melakukan penilaian tentang kondisi awal bangunan.
3. Proses Pelaksanaan
Dalam prosesnya, desain struktur dibuat proses analisis dan perancangan desain gambar struktur. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh hasil rancangan struktur yang mempunyai tingkat ketahanan beban sesuai dengan kebutuhan.
Analisis yang berlangsung pada tahapan desain struktur bertujuan untuk memastikan hasil rancangan yang akurat. Salah satu hal yang terpenting yang harus diperhatikan adalah pembebanan pada struktur serta konfigurasi struktur yang diharapkan dari arsitek. Pada proses perencanaan struktur, ahli struktur perlu untuk berkoordinasi dengan arsitek dan ahli MEP agar semua kebutuhannya dapat terakomodir.
Proses pelaksanaan desain struktur berbeda dengan audit. Pelaksanaan audit berlangsung dengan melakukan peninjauan bangunan secara langsung. Proses peninjauan dilaksanakan dengan pengamatan secara visual serta lewat non-destructive test (NDT) maupun destructive test.
4. Perhitungan Beban
Dalam desain struktur, beban dihitung menggunakan pendekatan dari peraturan-peraturan seperti SNI yang berlaku ataupun berdasarkan pengalaman di proyek-proyek sejenis. Sementara itu, beban yang diperoleh dari audit merupakan kondisi riil di lapangan.
5. Hasil
Terakhir, Anda juga bisa mengetahui faktor pembeda antara desain struktur dengan audit struktur pada objek yang dihasilkan. Proses perancangan struktur menghasilkan gambar desain yang selanjutnya menjadi referensi dalam proses pembangunan bangunan.
Sementara itu, pelaksanaan audit struktur menghasilkan laporan berkaitan dengan kondisi struktur sebuah bangunan. Laporan tersebut juga memuat saran serta masukan yang bisa dilakukan oleh pemilik bangunan untuk memperbaiki kerusakan yang ada.